JURNAL KIMIA ORGANIK 1
PEMBUATAN ASETON










DISUSUN OLEH : YULINARTI CHOINIRUL NISYAH
NIM                       : A1C117025
KELAS                  : REGULER A 2017


DOSEN PENGAMPU :
 Dr. Drs. SYAMSURIZAL, M.SI





PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2019




Percobaan 6
PEMBUATAN ASETON
I.                   Hari, Tanggal : Sabtu, 6 April 2019
II.                Tujuan           : Adapun tujuan dari dilakukan percobaan ini adalah :
1.      Dapat mensintesis aseton dari isopropil alkohol
2.      Dapat membuktikan hasil yang diperoleh adalah aseton
III.             Landasan Teori.
Sebelum kita melakukan pembuatan aseton sebelumnya kita harus mengetahui hal – hal yang berkaitan dengan aseton seperti sifat fisis, sifat kimia, dll. Dan hal terpenting yang perlu kita ketahui aseton meliki rumus CH3COCH3 yang mana merupakan salah satu dari senyawa alifatik keton yang sanga penting dalah kehidupaan sehari hari. Yang mana keton dapat dimanfaatkan sebagai solven untuk beberp polimer. Dimana aseton dalam penggunaan secara besar – besaran yaitu pengunaan sebagai senyawa intermediate dalam pembuataan methyl methacrylate, bisphenol A, diaseton alcohol dan produk produk lain (Lianna dan Silalahi, 2012).

Dalam tubuh manusia proses alcohol menjadi keton terjadi dalam proses metabolisme asetaldehida yang mana menghasilkan lebih dari 90% aldehida yang terbentuk dari alcohol dioksidasi di dalam hati. Aldehida dehidrogenase yang tergantung pada NAD mitokodria terkandung melalui jalur utama untuk metabolisme asetaldehida yang terjadi di dalam hati setelah pemberian alcohol hanya 100 sampai 350 μ mol/L. Terbentuklah asetat dari reaksi tersebut yang mana selanjutkan akan dapat dilanjutkan metabolisme lebih lanjut sehingga menjadi CO2 dan ia. Penurunan jumlah oksidasi asetaldehid di dalam mitokondria yang sehat, meskipun aktivitas enzim tidak terpengaruh merupakan akibat dari pengomsumsi alcohol yang berlebihan (Lee dan Charles, 1998).
Sejarah aseton pertama kali dihasilkan dengan melakukan cara destilasi kering dari mana kalsium asetat. Lalu pada perang dunia pertama yang mana proses pembuatan aseon digantikan dengan malakukan fermentasi karbihidrat menjadi aseton, buthyl dan etil – alcohol. Nah pada tahun 1920 untuk proses dehydrogenasi 2- propanol dimulai dengan mengguakan produksi aseton. Dilanjutkan pada pertengahan tahun 1960 suatu proses oksidasi propene yang menggunkan bahan baku pembuatan aseton. Kemudaian pada tahun 1976 proses oksidasi cumene menjadi phenol dan aseton telah mulai dimanfaatkan. Pemanfaatan aseton dapat dipakai dalam beberapa industry selulosa asetat, serat, cat, karet, plastic, pernis, kosmetik, perekat dll (Kusmiayati dan Abdillah, 2009).
Salah satu senyawa keton yang paling sederhan yaitu aseton atau 2 – propanol yang mana memiliki sifat fisis diantaranya yaitu tidak memiliki warna, mudah menguap, dan termasuk pelarut organic yang mudah terbakar. Sumber dari aseton secara almiah dapat ditemukan dalam tumbuh – tumbuhan dan juga sebagai hasil penguraian metabolisme lemak dan hewan, serta aseton juga dapat ditemukan dalam utin dan darah manusia dalam jumah yang sangat sedikit pada tubuh normal namun dalam tubuh yang telah menderita diabeatis akan ditemukan aseton dalam jumlah yang banyak. Dalam kehidupan sehari –hari aseron bukan hanya lazim digunakan sebagai pelarut, bahan dasar palstik dan berbagai peroduk kosmetik dan obat – obatan (syamsurizal, 2019 http://syamsurizal.staff.unja.ac.id/2019/04/03/sintesis-aseton/).
 Keton yang paling sederhana adalah aseton yang digunakan dalam kebanyakan reaksi organik sebagai pelarut polar. aseton juga sering dikenal sebagai 2 - propanol dan dimetil keton. Dimana keton sendiri adalah suatu senyawa yang mudah terbakar, berbentuk cairan tidak berwarna yang mana keton sendiri sering digunakan sebagai bahan baku pembuatan plastik, serat, obat - obatan dan senywa - senyawa kimia lainnya. Aseton sendiri memiliki struktur kimia yang memiliki gugus karbonil yang meliki ikatan rangkap dua karbon dan okisgen yang terdiri atas satu ikatan σ dan satu ikatan π (Wade, 2006).

IV.             Alat dan Bahan.
4.1  Alat
1.      Labu destilat.
2.      Gelas ukur.
3.      Corong
4.      Gelas piala
5.      Corong pisah
6.      Thermometer
7.      Erlenmeyer
4.2  Bahan
1.      Isopropyl alcohol
2.      Asam sulfat pekat
3.      Aquades
4.      Kalium bikromat
5.      Kalium permanganat
V.                Prosedur kerja.
7.1  pembutaan dengan Kalium Bikromat.
a.    Dipasang alat destilasi.
b.    Dibuat campuran H2SO4 pekat dengan isoporil larutan dengam mencampurkan 50 ml air ditambahkan 27,5 ml asam sulfat pekat lalu ditambahkan dengan 29,2 ml isopropyl alcohol dalam suhu kurang dari 50 0C.
c.    Kamudiann dimasukkan ke dalam labu suling.
d.   10 gram K2Cr2O7 dilarutkan dalam 100 ml air.
e.    Dimasukkan ke dalam corong pisah.
f.     Dipanaskan abu sampai mendidih, angkat penangas, kemudian tambahkan K2Cr2O7 melalui corong pisah.
g.    Setelah K2Cr2O7 habis, lakukan destilasi hingga suhu 750.
h.    Dihitung rendemen.
7.2  Pembuatan dengan Kalium Permanganat.
a.       rangkailah alat destilasi yang terdiri dari statif, klem, thermometer, pipa T, hot Plate, labu leher tiga, kondensor, statif  penyangga kondensor, pipa kondensor, gelas beker, erlenmeyer, dengan baik
b.      dipastikan tidak ada kebocoran agar proses destilasi berjalan dengan lancar dan mendapatkan hasil destilasi yang baik.
c.       Kedalam gelas kimia dimasukkan 85 ml aquades lalu ditambahkan dengan 12 ml asam sulfat pekat dan 16 gram kristal KMnO4.
d.      Aduk campuran tersebut dengan hati-hati menggunakan batang pengaduk.
e.       Campuran yang sudah dibuat tadi didiamkan beberapa saat hingga campuran tidak terlalu panas.
f.       Selanjutnya, campuran dimasukkan kedalam labu leher tiga secara perlahan, dan diaduk dengan menggoyang labu leher tiga tersebut.
g.      Kemudian lakukan destilasi terhadap campuran yang sudah terbentuk pada labu leher tiga. Jangan lupa memasukkan batu didih kedalam labu leher tiga tersebut dengan hati-hati.
h.       Proses destilasi dilakukan pada suhu 75o – 80oC. Ukurlah volume aseton yang dihasilkan, dan timbanglah masanya.
i.        Ulangi prosedur percobaan dengan menggunakan kristal KMnO4 sebanyak 20 gram.


Lampiran Video


Pertanyaan
1. Dalam video diatas Asam Kalsium apa yang digunakan ?
2. Mengapa digunakan Asam Kalsium diatas ?
3. Pengujian apa yang digunakan untuk membukan hasil aseton yang didapatkan ?

Komentar

  1. Saya Yuli Asriani (039) saya akan mencoba menjawab pertanyaan nor 3. Menurut saya berdasarkan video pengujian yang dapat digunkn untuk membuka hasil aseton yaitu dapat dilakukan pengujian dengan cara proses pembakaran senyawa yang kita peroleh, apa bila mudah terbakar maka prosedur kita sesui dann diperoleh aseton yang memiliki sifat mudah terbakar. Terimakasih

    BalasHapus
  2. saya elda septiana (A1C117027) akan menjawab nomor 2.
    karena pratikan berpikir bawah masih banyak bahan organik yang tersisa didalam barang barang yang didapatkan oleh pratikum dari tums.

    BalasHapus
  3. Saya Febby Marcelina Murni (A1C117037), akan mencoba menjawab pertanyaan nomor 1. Menurut saya asam kalsium yang dapat digunakan adalah barang - barang yang didapatkan oleh pratikan dari tums.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini