LAPORAN KIMIA ORGANIK 1
REAKSI
REAKSI ALKOHOL DAN FENOL
DISUSUN OLEH : YULINARTI CHOINIRUL
NISYAH
NIM
: A1C117025
KELAS
: REGULER A 2017
DOSEN PENGAMPU :
Dr. Drs. SYAMSURIZAL, M.SI
PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU
PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2019
VI. Data Pengamatan
6.1
Kelarutan
No.
|
Perlakuan
|
Hasil Pengamatan
|
1.
|
Tabung
1
½
mL etanol + 2 mL aquades
|
Warna
bening
|
2.
|
Tabung
2
½
mL madu + 2 mL aquades
|
Terbentuk
2 larutan didalam antara madu dan air, setelah diaduk madu larut dalam air
dan berubah warna kuning keruh.
|
3.
|
Tabung
3
½
mL Fenol + 2 mL aquades
|
Sebelum
digoncang warnanya putih susu, didiamkan membetuk endapan orange,
digoncangkan semua bercampur.
|
6.2
Reaksi dengan Alkali
No.
|
Perlakuan
|
Hasil Pengamatan
|
1.
|
Tabung
1
½
mL fenol + NaOH 10% 5 mL
|
Warnanya
kuning pudar, terdapat 2 fasa minyak dan air, didiamkan minyak larut dan
berwarna orange jernih
|
2.
|
Tabung
2
½
mLmadu + NaOH 10% 5 mL
|
Terdapat
larutan seperti minyak, lama-lama menghilang, diaduk terdapat endapan warna
kuning terang, lapisan atas berwana kuning jernih
|
3.
|
Tabung
3
½
mL 2-naftol + NaOH 10% 5 mL
|
Terdapat
gelembung gas sedikit, digoncangkan warnanya bening dan tidak ada gelembung
|
6.3
Oksidasi dengan Asam Kromat (Pengujian Bordwell-Wellman)
No.
|
Perlakuan
|
Hasil Pengamatan
|
1.
|
5
tabung reaksi dimasukkan 1 mL aseton
|
Aseton
memiliki warna yang bening
|
2.
|
Tabung
1
·
1 mL aseton + 1 tetes cairan
alcohol (2-butanol)
·
Ditambahkan reagen BW 1 tetes
|
Warnanya
bening jernih
Terdapat
endapan biru toska
|
3.
|
Tabung
2
·
1 mL aseton + 1 tetester-butil
alcohol (madu)
·
Ditambahkan reagen BW 1 tetes
|
Madu
tidak larut, terpisah antara kedua larutan
Warna
menjadi kuning keruh dan terdapat endapan warna hijau
|
4.
|
Tabung
3
·
1 mL aseton + 1 tetes kolesterol
(minyak jelantah)
·
Ditambahkan reagen BW 1 tetes
|
Tidak
bercampur keduanya
Terdapat
dua lapisan, lapisan atas orange bening dan dibawah orange keruh
|
5.
|
Tabung
4
·
1 mL aseton + 1 teteskarbinol
(air kunyit)
·
Ditambahkan reagen BW 1 tetes
|
Larutan
berwarna kuning
Terdapat
endapan berwarna orange keruh, dan lapisan atas warnanya orange bening
|
6.4
Reaksi Fenol dengan Clor
No.
|
Perlakuan
|
Hasil Pengamatan
|
1.
|
0,1
mL fenol + 3 mL aquades
|
Larutan
bercampur secara homogen
|
2.
|
Ditambahkan
Clor dan digoncang
|
Dilakuakan
penambahaan terus menerus sehingga warna menjadi jernih
|
No.
|
Perlakuan
|
Hasil Pengamatan
|
1.
|
Tabung
1
1-2
tetes fenol + 5 mL aquades + 1-2 tetes besi (III) klorida
|
Semua
larut menjadi satu dan warna yang dihasilkan adalah ungu jernih
|
2.
|
Tabung
2
1-2
tetes resorsinol + 5 mL aquades + 1-2 tetesbesi (III) klorida
|
Semua
larut dan warnanya menjadi kuning jernih
|
3.
|
Tabung
3
1-2
tetes 2-propanol + 5 mL aquades + 1-2 tetesbesi (III) klorida
|
Semua
larut dan menghasilkan warna kuning pudar
|
VII.
Pembahasan.
Pada
percobaan ini yang berjudul reaksi – reaksi lakohol dan fenol kami lakukan
bertujuan untuk dapat mengetahui perbedaan sifat – sifat antara alcohol dan
fenol, dapat mengetahui jenis – jenis reaksi dan pereaksi yang digunakan untuk
membedakan antara senyawa – senyawa alcohol dan fenol, serta dapat mengetahui
asas – asas dari reaski terpada b. alcohol merupakan suatu salah satu dari
senyawa organic yang tersusun dari unsure – unsure karbon, hydrogen dan
oksigen. Suatu alcohol sifat lainnya dapat ditentukan dari letak gugus
hidroksil pada atom C yang biasanya dikenal sebagai alcohol primer dimana gugus
hidroksida terikat oleh satu atom karbon primer. Sedangkan untuk alcohol
sekunder dimana gugus hidroksida terikat oleh atom sekunder. Dan sedangkan
untuk alcohol tersier dimana gugus hidroksida terikat oleh atom karbon tersier. Dalam sehari hari kita tidak terlepas dari alcohol dan fenol.
Melalui rekasi subsititusi oleh senyawa – senyawa halogen yang akan menjadi
berbagai turunan seperti alkil halide. Sedangkan turunan aldehida, keton,
ester, eter dan asam karboksilat dapat terbentuk melalui oksidasi dari alcohol.
Selanjutnya kemudahan alcohol dalam bereaksi sehingga menjadi bahan diskusi
dalam kimia organic, contonyanya yait dalam pembentukan senyawa tidak jenuh
yang terbentuk dari alcohol yang mengalami dehidrasi. Maka dari kita haruslah
mempelajari sifat fisi dari alcohol dan fenol . adapun sifat sifat fisik
alcohol adalah titik didih alcohol dimana alcohol memiliki titik didih yang
semakin tinggi apa bila semakin panjang rantai hidrokarbonnya yang mana berat
molekulny juga tinggi. Ikatan Hidrogen;
dapat terjadi diantara molekul-molekulnya dimana atom hidrogen dari molekul
alkohol yang memiliki muatan parsial positif akan berinteraksi kuat dengan atom
oksigen yang bersifat elektronegatif dan memiliki pasangan elektorn bebas dari
molekul lainnya. Makin
bertambahnya berat molekul alcohol maka gaya disperse van der Waals dan
interaksi dipol- pol cenderung semakin meningkat. Semakin panjang rantai
hidrokarbon alcohol amak semakin berkurang kelarutannya. Alcohol menyerupai air
yang mana bisa larut dalam suasana asam dan basa (Syamsurizal,2019 http://syamsurizal.staff.unja.ac.id/2019/03/28/reaksi-alkohol-dan-fenol298/)
Pada
percobaan reaksi – reaksi alcohol dan fenol kami melakukan 5 prosedur kerja
yaitu :
7.1
Kelarutan.
Pada
prosedur percobaan yang pertama ini kami melakukan uji kelarutan yang mana
tujuan dari dilakukannya percobaan in adalah agar kami dapat mengetahui
kelarutan alcohol dan fenol dalam air atau dalam pelarut lainnya. Perlakukan
pertama yang kami lakukan adalah ke dalam tiga tabung reaksi dimasukkan ½ ml
atau 0,2 sampai 0,5 gram dari masing masing senyawa etanol, fenol dan terbutil
alcohol yang mana terbutil alcohol menggunakan madu kemudian ditambahkan dengan
air. Maka dari perlakuan tersebut kami dapatkan pengamatan pada tabung pertama
yang berisi etanol dan air untuk menguji kelarutan etanol dalam air yang mana
kami dapat Warna bening, larutan larut dan tiak terdapat batas ataupun endapan
yang mana hal tersebut menandakan bahwa etnol larut dalan air. Pada tabung
kedua yang berisi fenol dan air untuk menguju kelarutan fenol dalam air yang
mana kami dapatkan Sebelum digoncang warnanya putih susu, didiamkan membetuk
endapan orange, digoncangkan semua bercampur dan didaptakn warna kerung yang menandakan fenol
hanya sebagian kecil saja yang larut, dimana fenol lebih mengerupai sifat
alkana, sebab kelarutannya dalam suatu pelarut nonpolar terjadi secara
sempurna. Kemudian untuk tabung reaksi ke tiga yang berisi terbutil alcohol
yang mana kami menggunakan madu dan kemudian ditambahkan air yang mana kami
peroleh bahwa Terbentuk 2 larutan didalam antara madu dan air, setelah diaduk
madu larut dalam air dan berubah warna kuning keruh maka dari pengamatan
tersebut dapat dikatakan bahwa madu dapat larut dalam air.
7.2
Reaksi dengan Alkali
Pada
prosedur percobaan kedua ini yaitu reaksi dengan alkali yang mana kami lakukan
percobaan ini bertujuan untuk dapat mengetahui bahwa apakah alcohol dan fenol
dapat bereaksi dengan alkali dimana alkali yang kami gunakan adalah NaOH 10%.
Pada percobaan ini kami melakukan pengujian terhadap 2 - naftol, fenol dan madu
yang mana madu adalah termasuk dalam terbutil
alcohol. Perlakuan pertama yang lakukan yaitu ke dalam tiga tabung
reaksi yang berlainan masukkan ½ ml atau 0,2 sampai 0,5 gram dari masing –
masing senyawa yang akan diuji, kemudian ditambahkan dengan 5 ml larutan NaOH
10% kedalam tiap tabung lalu dikocok dan diamati serta catat hasilnya. Nah,
dari perlakuan diatas kami dapatkan pengamatan yang mana pada tabung reaksi
yang pertama yang berisikan fenol dan NaOH 10% kami dapatkan pengamatan bahwa
Warnanya kuning pudar, terdapat 2 fasa minyak dan air, didiamkan minyak larut
dan berwarna orange jernih, dari pengamatan tersebut didapatkan terjadi
perubahan warna yang menandakan terjadinya reaksi antara fenol dengan NaOH. Dan
untuk tabung reaksi kedua yang berisikan madu dan NaOH 10% kami dapatkan
pengamatan bahwa Terdapat larutan seperti minyak, lama-lama menghilang, diaduk
terdapat endapan warna kuning terang, lapisan atas berwana kuning jernih, dari
pengamatan yang kami dapatkan terjadi perubahan warna yang menandakan terjadi
reaksi antara madu dan NaOH 10%. Kamudian tabung reaksi yang ketiga yang
berisikan 2 – naftol dan NaOH 10% kami dapatkan pengamatan bahwa Terdapat
gelembung gas sedikit, digoncangkan warnanya bening dan tidak ada gelembung,
terdapatnya gelembung dalam campuran larutan tersebut menandakan bahwa
terjadinya reaksi antaea 2 – naftol dan NaOH 10%. Nah, adapun tanda – tanda
terjadinya reaksi adalah terjadinya perubahan warna, terjadinya perubahan suhu,
terbentuknya endapan dan timbulnya gelembung.
7.3
Oksidasi dengan Asam Kromat (Pengujian Bordwell-Wellman)
Pada
percobaan oksidasi dengan asam kromat dengan pengunakan pengujian yang mana
tujuan dari prosedur percobaaan ini dilakukan adalah untuk membedakan alcohol
primer dengan alcohol sekunder, dan juga untuk mebedakan alcohol primer dan
alcohol tersier. Dimana alcohol primer dapat teroksidasi berubah menjadi asam
karboksilat dengan asam kromat. Yang mana asam kromat ini temasuk dalam
oksidator kuat. Nah untuk prosedur percobaan ini kami melakukan perlakuan yang
mana dalam empat tabung reaksi yang berbeda – beda dimasukkan masing – masing
dimasukkan dengan satu tetes cairan alcohol atau 10 mg Kristal alcohol yang
hndak diuji dan kemudian digoncanglah tabung reaksi hingga larutan menjadi
jenih. Lalu ditambahkan satu tetes reagent Bordwell – wellman (yang mana untuk
cara pembuatan dari reagent Bordwell – wellman adalah dengan mencampurkan 25
gram larutan anhidrat kromatid dalam 25 asam sulfta pekat , dan dengan hati –
hati encerkan dengan 75 ml air suling) lalu diujilah aklohol berikut yaitu 2 –
butanol, ter-butil alcohol yang mana kami menggunakannya madu, kolestrol yang mana
kami menggunakan minyak sayur yang telah dipakai untu menggoreng (sering
dikenal dengan jelantah), dan trifenil karbinol yang mana kami menggunakan
larutan kuning. Dari perlakukan tersebut sehingga kami dapatkan pengamatan
yaitu pada tabung reaksi yang pertama yang berisikan 1 mL aseton + 1 tetes
cairan alcohol (2-butanol) larutan Warnanya bening jernih. Setelah ditambahkan
dengan reagent Bordwell – wellman terjadi perubahan Terdapat endapan biru
toska. Kemudian pada tabung reaksi kedua yang berisikan 1 mL aseton + 1
tetester-butil alcohol (yang mana kami menggunakan madu) larutan Madu tidak
larut, terpisah antara kedua larutan. Setelah ditambahkan reagent Bordwell –
wellman terjadi perubahan Warna menjadi kuning keruh dan terdapat endapan warna
hijau. Kemudian pada tabung reaksi ketiga yang berisikan 1 mL aseton + 1
teteskolesterol (yang mana kami menggunkan minyak yang telah dipakai atau
sering dikenal dengan minyak jelantah) larutan Tidak bercampur keduanya.
Setelah ditambahkan dengan reagen Bordwell – wellman terjadi perubahan Terdapat
dua lapisan, lapisan atas orange bening dan dibawah orange keruh. Kemudian yang
terakhir pada tabung reaksi keempat yang berisikan 1 mL aseton + 1
teteskarbinol (yang mana kami menggunakan air kunyit) Larutan berwarna kuning.
Setelah ditambahkan denga reagent Bordwell – wellman terjadi perubahan Terdapat
endapan berwarna orange keruh, dan lapisan atas warnanya orange bening.
7.4
Reaksi Fenol dengan Klor.
Pada
prosedur percobaan reaksi fenol dengan Klor yang mana dilakukannya prosedur
percobaan in bertujuan agar dapat mengetahui apakah fenol dapat bereaksi dengan
klor atau tidak. Pada prosedur percobaan ini kami melakukan perlakuan didalam
tabung reaksi dimasukkan laruta 0,1 gram fenol didalam 3 ml air kamudian
ditambahkan air brom sabil diguncang sampai warna kuning tidak berubah lagi
lalu diamati. Dari perlakuan diatas didapatkan pengamatan terjadi perubahan
warna yang awalnya fenol berwarna kuning keorean ketika ditambahkan dengan klor
warna orange dari fenol menjadi bening. Terjadinya perubahan warna ini yang
membuktikan terjadinya reaksi antara fenol dengan klor.
7.5
Reaksi Fenol dengan Besi (III) Klorida.
Pada
prosedur percobaan kelima ini kami melakukan percobaan reaksi fenol dengan besi
(III) klorida ini dilakukan bertujuan agar kita dapat mengetahui apakah fenol
dapat bereaksi dengan besi (III) klorida atau tidak. Pada prosedur percobaan
ini kami melakukan perakuan didalam tiga buah tabung reaksi yang berbeda masing
– masing dilarutkan satu atau dua Kristal atau satu sampai dua tetes senyawa
yang akan diuji dimana kami akan menguji fenol, resosinol, 2- propanol dalam 5
ml air. Kedalam tiap tabung reaksi teteskan satu sampai dua tetes besi klorida
(III) klorida, diaduk dan diamatilah hasilnya. Dari perlakuan diatas didapatkan
pengamatan yaitu pada tabung reaksi pertama yang berisikan 1-2 tetes fenol + 5
mL aquades + 1-2 tetes besi (III) klorida terbetuk larutan Semua larut menjadi
satu dan warna yang dihasilkan adalah ungu jernih yang mana larutan tersebut
terjadi perubahan yang awalnya fenol berwarna orange menjadi ungu bening yang
membuktikan terjadi suatu reaksi. Lalu tabung kedua yang berisikan 1-2 tetes
resorsinol + 5 mL aquades + 1-2 tetesbesi (III) klorida larutan yang dihasilkan
adalah Semua larut dan warnanya menjadi kuning jernih, pada larutan tersebut
terjadi perubahan menjadi kuning yang menandakan terjadinya reaksi. Lalu pada
tabung reaksi ketiga yang berisikan 1-2 tetes 2-propanol + 5 mL aquades + 1-2
tetesbesi (III) klorida terbetuk larutan Semua larut dan menghasilkan warna
kuning pudar,yang menandakan terjadinya reaksi.
VIII. Pertanyaan.
1. Berdasarkan
pratikum diatas fenol larut dalam aquades warnanya keruh. Mengapa seperti itu ?
2. Berdasarkan
percobaan diatas apa bukti bahwa alcohol bereaksi dengan alkali ?
3. Apa
bukti bahwa fenol bereaksi dengan klor?
IX.
Kesimpulan.
Berdasarkan
dari perconaan yang kami lakukan maka dapat ditarik suatu kesimpulan yaitu :
a. Alcohol
merupakan senyawa polar larut dalam air, fenol tidak dapat larut dalam air.
b. Jenis
– jenis reaksi untuk membedakan senyawa alcohol dan fenol adalah uji Lucas, uji
asam kromat, uji besi (III) klorida, uji natirum dan lain – lain.
c. Alcohol
primer tidak larut dalam peraksi lucas, sedangkan alcohol sekunder (2 –
propanol) dan fenol larut dalam pereaksi lucas,
d. Fenol
merupakan asam yang jauh lebih kuat dari pada alcohol karena fenol memiliki
anion, dengan muatan negative yang disebar oleh cincin aromatic.
e. Untuk
membedakan alcohol alifatik dan alcohol aromatic dapat digunakan tes oksidasi
dengan tes FeCl3.
X.
Daftar Pustaka.
Brandy. 2009. Kimia Organik.
Jakarta : Erlangga.
Chang, 2008. Kimia Dasar. Jakarta
: Eralngga.
Hidayat. 2013. Studi Kinetika Reaksi
Asilasi dengan Asam Sitrat Anhidrat . kimia student Jurnal. Vol 2. No 1.
Seminar. 2009. Kimia Organik 1.
Bnadung : ITB.
Syamsurizal. 2019. Reaksi – Reaksi
Alkohol dan Fenol. http://syamsurizal.staff.unja.ac.id/2019/03/28/reaksi-alkohol-dan-fenol298/ . Diakses pada 29 Maret 2019
Tim Kimia Organik 1. 2016. Penuntun
Pratikum Kimia Organik 1. Jambi : Universitas Jambi.
XI. Lampiran Gambar.
![]() |
uji Kelarutan Fenol dan Alkohol |
![]() |
Reaksi dengan Alkali |
![]() |
Osidasi dengan Asam Kromat (Pengujian Bodwell - Wallman) |
![]() |
Reaksi fenol dengan Klor |
![]() |
Reaksi Fenol dengan Besi (III) Klor |
Saya Silvy Wahyu Fradini (A1C117023) akan menjawab pertanyaan no 2. Menurut hasil praktikum yang saya lakukan bukti yang menandakan terjadinya reaksi antara alkohol dan logam alkali adalah terjadinya perubahan warna dan terbentuknya gelembung-gelembung dalam campuran tersebut yang artinya ada gas yang dibebaskan.
BalasHapusSaya mirnawati dengan nim 13. Saya akan menjawab permasalahan pada no 3. Bukti yang menandakan terjadinya reaksi antara fenol dan klor adalah terjadinya perubahan warna dari kuning menjadi jernih
BalasHapusSaya Yuli Asriani (039). Saya akan mencoba menjawab pertanyaan nor 1. Menurut saya karena fenol hanya sebagian kecil saja yang larut, dimana fenol lebih mengerupai sifat alkana, sebab kelarutannya dalam suatu pelarut nonpolar terjadi secara sempurna. Terimakasih
BalasHapus