JURNAL
KIMIA ORGANIK 1
REAKSI
REAKSI ALKOHOL DAN FENOL
DISUSUN OLEH : YULINARTI CHOINIRUL
NISYAH
NIM
: A1C117025
KELAS
: REGULER A 2017
DOSEN PENGAMPU :
Dr. Drs. SYAMSURIZAL, M.SI
PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU
PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2019
Percobaan 6
REAKSI – REAKSI ALKOHOL DAN FENOL.
I.
Hari,
tanggal : Sabtu, 30 Maret 2019.
II.
Tujuan : Adapun tujuan pratikum ini adalah
:
1.
Dapat
mengetahui perbedaan sifat – sifat anatara alkohol dan fenol.
2.
Dapat
mengetahui jenis – jenis rekasi dann perekasi yang digunkan untuk membedakan
antara senyawa –senyawa alcohol dan fenol.
3.
Dapat mengetahui azas – azas dari reaksi tersebut
pada b.
III.
Landasan
Teori.
Dalam alcohol dan fenol adanya gugus hridroksil (-OH) akan memungkinkan
terjadinya ikatan hidrogen antara molekul – molekul tersebut dan senwaya yang
lain yang sejenis air (H-OH). Alcohol mempunyai kelarutan tinggi dalam air
karena hal tersebut, terutama sakali senyawa – senyawa homolog yang rendah dari
golongan tersebut. Alcohol sendiri dapat terbagi menjadi 3 golongan
yaitu:malkohol primer, sekunder dan tersier, yang jenis – jenis alkohool
tersebut bergantung kepada apakah gugus OH terikat pada satu, dua atau tiga
atom karbon laninnya. Alcohol memiliki kecepatan reaksi yang berbebda terhadap
suatu reagent tertentu, bahkan berbeda juga produk yang akan diperoleh, yang
mana tergantung pada jenis alkoholnya (Tim Kimia Organik 1, 2016).
Dalam sehari hari kita tidak terlepas dari alcohol dan
fenol. Melalui rekasi subsititusi oleh senyawa – senyawa halogen yang akan
menjadi berbagai turunan seperti alkil halide. Sedangkan turunan aldehida,
keton, ester, eter dan asam karboksilat dapat terbentuk melalui oksidasi dari alcohol.
Selanjutnya kemudahan alcohol dalam bereaksi sehingga menjadi bahan diskusi
dalam kimia organic, contonyanya yait dalam pembentukan senyawa tidak jenuh
yang terbentuk dari alcohol yang mengalami dehidrasi. Maka dari kita haruslah
mempelajari sifat fisi dari alcohol dan fenol . adapun sifat sifat fisik alcohol
adalah titik didih alcohol dimana alcohol memiliki titik didih yang semakin
tinggi apa bila semakin panjang rantai hidrokarbonnya yang mana berat molekulny
juga tinggi. Ikatan Hidrogen;
dapat terjadi diantara molekul-molekulnya dimana atom hidrogen dari molekul
alkohol yang memiliki muatan parsial positif akan berinteraksi kuat dengan atom
oksigen yang bersifat elektronegatif dan memiliki pasangan elektorn bebas dari
molekul lainnya. Makin bertambahnya berat molekul alcohol maka gaya disperse
van der Waals dan interaksi dipol- pol cenderung semakin meningkat. Semakin panjang
rantai hidrokarbon alcohol amak semakin berkurang kelarutannya. Alcohol menyerupai
air yang mana bisa larut dalam suasana asam dan basa (Syamsurizal,2019 http://syamsurizal.staff.unja.ac.id/2019/03/28/reaksi-alkohol-dan-fenol298/)
Salah satu senyawa yang memiliki gugus hidroksil tapi gugus hidroksil
tetepi gugus ini melekat pada cincin aromatic adalah fenol. Sedangkan alcohol
adalah suatu senyawa yang mengandung gugus hidroksil –OH. Semua alcohol
mengnadung gugus fungsi hridroksil –OH. Etil alcohol atau Etanol adalah beberapa
senyawa yang umum dan sampai sejauh ini paling dikenal. Etanol sendiri dihasilkan
secara biologis melalui fermentasi gula atau pati dengan tanpa oksigen, dengan
enzim yang ada didalam ragi atau kaitur bakteri mengkatalis reaksi itu.
C6H12O6(aq) + H2O(g) -à CH3CH2OH(g)
Dengan cara menggabugkan dengan etilena pada sekitar 2800C
dan 300 atm etanol dapat diprosuksi secara komersil melalui rekasi adisi.
CH2=CH2(g) + H2O à CH3CH2OH(g)
Etano meliki kegunaan yang banyak salah satunya yaitu : banyak digunakan
sebagai pelarut bahan kimia organic, sebagai senyawa awal untuk zat warna, obat
sinstesis, kosmetik, bahan peledak, etanol juga merupakan bagian dari minuman
beralkohol. Etanol adalh satu – satunya jenis alcohol rantai lurus yangc paling
mengandung sedikit racun atau bisa dikatakan yang pali sedikit beracun (Chang,
2008).
Isomer fungsional yang memiliki rumus molekul sama namun gugus
fungsionalnya bereda adalah alcohol.
Untuk alcohol ad juga yang bersifat optis aktif yaitu dapat memutar
bidang polaritas cahaya, yaitu alcohol yang mempunyai atom karbon simetris (C
kiral) yaitu keempat gugus yang terikat berbeda satu sama lain. Dalam kehidupan
sehari – hari senyawa alcohol memliki peranan yang penting karena alcohol dapat
digunakan sebagai zat pembunuh kuman, bahan bakar mapun digunakan sebagi
palarut. Nah, dalam laboraorium maupun industry, alakohol dapat digunakan
sebagi pelarut san regensia. Alcohol dapat membentuk ikatan hidrogen antara
molekul – molekulnya dengan air, hal ini mengakibatkan kelarutan dan titik
didih alcohol dalam air cukup tinggi . selain dari pengaruh ikatan hidrogen,
alcohol juga dipengaruhi dengan panjang pendeknya gugus alkil, banyaknya cabang
dan banyaknya gugus hidroksil yang terikat pada atom karbon. Seperti air,
alcohol juga akan melepaskan asam atau basa sangat lemah. Pada pelarut encer
dalam air, lakohol mempunyai pka yang kira – kira sama dengan pka air.
Tetapi keasaman air lebih tinggi dari
pada alcohol pada keadaan murni , hal ini terjadi karena ketetapan ekstrak yang
dimiliki alkoho yang rendah (seminar, 2009).
Senyawa lakool dengan rumus kimia C6H5OH dan
strukturnya mempunyai gugus hidroksil (-OH) yang berikatan dengan cincin fenil
adalah fenol. Fenol dapat mengalami reaksi – rekasi melalui gugus ( -OH )
anatar lain nitrasi, sulfonasi, halogenasi, nitrosasi, asilasi dan lain – lain.
Salah studi yang penting dan sering digunkana untuk transformasi senyawa
organic karean reaksi memberikan rute yang efesien unutk melindungi gugus
hidroksi, fenolik, dan tiol, tetapi juga menghasilkan intermediet organic yang
paling penting dalam proses sintesis multi step adalh reaksi asilasi (hidayati,
2013).
Alcohol dapat membentuk reaksi redoks yaitu dengan merekaksikan alcohol
dengan logam alkali (nattrium dan kalium). Makin besar gugs alkil (R) makin
berkurang kereaktifannya. Reaksinya adalah :
ROH + NaRONa + ½ H2
ROH + KROK + ½ H2
Reaksi esetrifikasi sudah tidak asing lagi diteliga kita. Esterifikasi
adalh reaksi antara alcohol dengan karboksilat atau turunan asa karboksilat
membentuk ester dan karboksilat. Esterifikasi berkaliskan asam dan merupakan
reaksi reversible. Kesetimbangan ahru digeser kearah sisi ester jika kita ingin
untuk memperoleh rendemen yang tinggi dari ester itu sendiri. Dengan cara
menggunakan alah satu zat perekasi yag mudah secara berlebihan atau membuang
salah satu produksi dari campuran rekasi maka hal tersebut akan tercapai.
Reaksinya adalah :
R1-C-OH + R2OH
R1-C-OR2 +H2O
Orto dan para pada reaksi substitusi elektrofili Br pada posisi orto dan
para akan mempengaruhi gugus OH pada fenol (Brandy, 2009).
IV.
Alat
dan Bahan
4.1 Alat
1.
Tabung
reaksi.
2.
Pipet
tetes
3.
Penangas
4.
Bunsen
5.
Pengaduk
4.2 Bahan
1.
Etanol.
2.
N
– butyl alcohol.
3.
Ter
– bitul alcohol.
4.
Sikloheksanol.
5.
Fenol.
6.
2
– propanol.
7.
Sek
butyl alcohol.
8.
Kolestrol.
9.
2
– naftol.
10. Indicator pp.
11. Aseton.
12. Asam sulfat pekat.
13. Asam asetat glacial.
14. Larutan FeCl3 10%.
15. 1 – propanol.
16. Resorsinol.
17. O – kresol
18. Larutan NaOH 10%.
19. Reagent Lucas.
20. Reagent Bordwell – willman.
21. Larutan Brom dalam iar.
22. Trifenil karbonil.
23. Aquadest.
V.
Prosedur
kerja.
5.1 Kelarutan.
a.
Didalam
6 tabung reaksi masukkan ½ ml atau 0,2 sampai 0,5 gram dari masing – masing
senyawa berikut : etanol, n – butyl alcohol, ter – butyl alcohol,
sikloheksanol, etilen glikol dan fenol (hati – hati); fenol jangan menganai
kulit. Bila mengenai kulit akan terbakar oleh fenol, bila terjadi cuci dengan
air.
b.
Ditambahkan
2 ml ke dalam tiap tabung, diaduk dan amati kemudian catat hasil pengamatan.
5.2 Reaksi dengan Alkali.
a.
Didalam
4 tabung rekasi yang berlainan masukkan ½ ml atau 0,2 sampai 0,5 gram dari
masing – masing senyawa berikut : n – butyl alcohol, sikloheksanol, fenol, dan
2 – naftol.
b.
Ditambahkan
5 ml larutan NaOH 10% ke dalam tiap tabung.
c.
Dikocok
dan amati serta catat hasilnya.
5.3 Reaksi dengan Natrium.
a.
Ditempatkan
2 ml dari masing –masing senyawa berikut : dalam tabung reaksi kering
berlainan; 1- propanol, 2- propanol dan o –kresnol (bila o – kresnol terbentuk
Kristal, panaskan sedikit agar melebur).
b.
Ditambahkan
sepotong kecil logam natrium ke dalam larutan yang ada dalam tabung reaksi,
catat hasilnya.
c.
Ditambahakan
ke dalam larutan yang diperoleh beberapa tetes indicator phenolftalen dan catat
hasilnya.
d.
Hati
– hati jangan buang isi tabung – tabung yang berisi natrium yang belum bereaksi
ke dalam bak air, natrium berekasi eksplosif dengan air.
e.
Tambahakan
etanol secukupnya untuk menghilangakn semua natrium yang belum bereaksi,
kamudian buanglah.
5.4 Pengujian Lucas.
a.
dimasukkan 2 ml reagent lucas ke dalam empat
tabung reaksi.
b.
Ditambahkan
kira – kira 5 tetes alcohol uang di uji.
c.
Kosok
dan catatlah waktu yang diperlukan oleh campuran sehingga menjadi keruh atau
memisah menjadi dua lapisan.
d.
Ujilah
; 1 – butanol, 2 – butanol, sikloheksanol, ter – butyl alcohol dan catat
hasilnya.
Reagent lucas : larutkan 340 gram ZnCl2, keringkan dalam 230
HCl pekat yang dingin, sambil didinginkan. Campuran ini menghasilkan 350 ml
reagent.
5.5 Oksidasi denga asam kromat (pengujian Borwell –
Wellman).
a.
Dimasukkan
1m l aseton ke dalam 5 tabung reaksi yang berbeda.
b.
Tiap
– tiap tabung tambahkan satu tetes cairan alcohol atau 10 mg Kristal alcohol
yang hendak diuji dan goncanglah hingga larutan menjadi jernih.
c.
Lalu
tambahkan satu tetes reagent Bordwell – wellman sambil digoncang.
d.
Ujilah
alcohol berikut ; 2 – butanol, ter – butyl alcohol, kolestrol dan trifenil
kerbonil.
Reagent Bordwll – wellman : larutkan 25 gram anhidrat kromatid dalam 25
asam sulfat pekat dan hati hati encerkan dengan 75 ml air suling.
5.6 Reaksi fenol dengan Brom.
a.
Didalam
larutan 0,1 gram fenol di dalam 3 ml air.
b.
Ditambahkan
air Brom sambil digoncang sampai warna kuning tidak berubah lagi, amatilah.
5.7 Rekasi Fenol dengan Besi (III) klorida.
a.
Didalam
3tabung buah tabung reaksi yang berbeda dilarutkan satu atau dua Kristal atau 1
sampai 2 tetes senyawa yang akan diuji dalam 5 ml air.
b.
Didalam
tiap tabung reaksi teteskan 1 sampai 2 tetes besi (III) klorida, aduk dan
amatilah hasilnya.
c.
Uji
fenol, resorsinol dan 2 – propanol kamudian catat hasilnya.
Lampiran Video:
https://www.youtube.com/watch?v=xotWCss9bVI
Pertanyaan.
1. Sebutkan tes yang dapat digunakan untuk identifikasi alkohol dalam video diatas!
2. Apa tujuan Pegocokkan dalam uji logam natrium?
3. bagaimana kita tahu kalau senyawa organik tersebut alkohol dalam uji seron amonium nitrat?
Lampiran Video:
https://www.youtube.com/watch?v=xotWCss9bVI
Pertanyaan.
1. Sebutkan tes yang dapat digunakan untuk identifikasi alkohol dalam video diatas!
2. Apa tujuan Pegocokkan dalam uji logam natrium?
3. bagaimana kita tahu kalau senyawa organik tersebut alkohol dalam uji seron amonium nitrat?
Saya monica (077) akan mencoba menjawab pertanyaan yang no. 1, yaitu beberapa tes yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi alkohol adalah dengan uji logam natirum, uji ester, uji seron amunium, uji asetil klorida, uji iodroform, uji lucas.
BalasHapusSaya suci (A1c117081) akan menjawab no 2,,adapun fungsi pengocokan yaitu agar partikel nya dapat menyebar secara merata,serta memudahkan terjadinya reaksi,nah pada percobaan nya ditambahkan senyawa anhidrat oleh karena itu dilakukan pengocokan untuk membantu anhidrat mengurangi kadar air dalam sampel tersebut.
BalasHapusSaya akan mencoba menjawab pertanyaan nomor 3. akan terbentuk larutan merah . Alkohol bereaksi dengan seron amonium nitrat akan memberikan pewarnaan merah karena pembentukan kompleks alkoksi cerium (iv) (sheila sagita, 09).
BalasHapus